Senin, 22 Juli 2013

ETIKET PERGAULAN 10

ETIKET PERGAULAN

1.         Pergaulan
Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan manusia yang terbesar adalah berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, untuk memahami dan dipahami. Jika kita tidak dimengerti, keinginan kita tidak diperhatikan, biasanya kita akan merasa sedih. Diperhatikan dan dipenuhinya keinginan kita merupakan suatu kesenangan (rasa senang). Kesenangan itu adalah perasaan yang kita rasakan atas olah pikiran kita, dan sering munculnya karena kita bergaul dengan banyak orang.
Apa sih pergaulan itu? Pergaulan berasal dari kata dasar gaul. Dari kata dasar tersebut muncullah istilah anak gaul, warung gaul, bahasa gaul, dan seterusnya. Istilah ini begitu populer dan umum diketahui setiap orang. Apa arti kata gaul itu?
Kebanyakan orang mengartikan kata gaul dengan kegiatan berteman dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama (Srijanti, dkk, 2006). Tempat melakukan kegiatan gaul tersebut biasanya adalah tempat-tempat yang santai, yang memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya. Jatuhlah pilihan tempat-tempat café dan mall, sebagai lokasi gaul. Itulah juga salah satu alasan mengapa semakin banyak saja jumlah café dan mall belakangan ini.
Siapa yang perlu bergaul? Tua muda, pria wanita, dengan berbagai latar belakang perlu dan ingin bergaul. Namun, remaja dan orang muda adalah kelompok yang paling banyak melakukan (awal) pergaulan.
Bergaul dengan orang lain, apakah itu kawan, kerabat, sahabat, ataupun orang-orang yang baru kita kenal, bisa berarti banyak hal. Pergaulan diperlukan agar jejaring (networking) kita luas. Semakin luas jejaring yang kita ciptakan, semakin terbuka kesempatan masa depan terbentang di hadapan kita. Jika kesempatan masa depan terbentang, jalan kesuksesanpun terbuka.
Hal terpenting dalam bergaulan adalah mencoba untuk memahami orang lain dan bersimpati dengan masalah-masalah mereka. Menurut Lakukanubtfire (2010), bergaul dengan orang lain yang bahagia dan seimbang biasanya lebih mudah; bergaul dengan orang yang sulit, yang mungkin tampak menarik dan dinamis, merupakan suatu tantangan. Kita perlu menerima tantangan jika ingin merasa berhasil. Hubungan yang harmonis memerlukan kemauan yang baik dan ketekunan. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan jika sungguh-sungguh mencara keselarasan dan siap bergaul untuk menjalin hubungan baik.
Memperhatikan pendapat Lakukanubtfire di atas, maka dalam pergaulan dibutuhkan keterampilan dalam menghadapi berbagai karakter orang dengan berbagai latar belakang. Semakin luas pergaulan kita, semakin luas jejaring kita hamparkan. Semakin luas jejaring yang kita miliki, semakin banyuak kesempatan terbukan di hadapan. Dan pada akhirnya, semakin besar kesuksesan dapat kita raih. Oleh karena itu, bagi mereka yang belum banyak bergaul mulailah lakukan kontak dengan orang lain. Bagi yang telah biasa bergaul, terus kembangkan pergaulan yang telah ada. Terus ciptakan kontak-kontak baru.
2.         Manfaat Bergaul
Dengan luasnya jejaring karena pergaulan yang luas, kita akan banyak mendapat keuntungan, selain manfaat profesional. Sebagai mahasiswa, jika kita mempunyai banyak teman, kita akan memiliki banyak narasumber untuk berdiskusi, atau sumber jika perlu meminjam catatan, buku, atau keperluan perkuliahan lainnya. Dengan banyak teman, kita mudah membentuk panitia kegiatan kampus. Kita akan mudah mendapatkan nomor kontak pembicara, sponsor, perusahaan catering, dan berbagai keperluan kepanitiaan lainnya.
Semakin banyak teman bergaul, semakin mudah kita menjalani hidup. Tidak terkecuali mungkin dalam menemukan teman hidup!
3.         Memulai Pergaulan
Untuk memulai pergaulan, ada banyak cara. Saat ini banyak sekali media sosialita yang bisa kita manfaatkan. Facebook, twitter, dan berbagai piranti teknologi informasi lainnya dapat menghubungkan kita dengan banyak orang. Membuka pergaulan kita.
Berkat media-media tersebut, semakin mudah kita terhubung dengan teman atau orang-orang baru maupun orang lama yang sudah lama tak bertemu. Melalui media tersebut kegiatan pertemuan, reuni, dapat lebih mudah diselenggarakan.
Kita pun bisa membuat daftar nama teman-teman lama, misalnya teman ketika kita di tingkat Taman Kanak-Kanak, atau Sekolah Dasar? Tandai berapa banyak yang masih bisa dihubungi hingga saat ini.
4.         Pengertian Etiket
Intisari bergaul adalah kegiatan berteman dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama sehingga tercipta hubungan yang baik. Bagaimana bisa senang bersama-sama dan tercipta hubungan yang baik, jika masing-masing pihak menggunakan tatacara bergaul yang berbeda?
Ada tata cara bergaul standar, yang dijadikan referensi umum, yaitu etiket. Etiket bergaul dari bahasa Perancis yang artinya aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antar manusia (Uno, 2005). Biasanya orang yang mengerti, menghayati, dan menerapkan etiket akan lebih berhasil dalam pergaulan dan pekerjaannya.
Apa beda etiket dan etika? Etika diambil dari bahasa Latin ectic, yang berarti falsafah moral dan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama. Sedangkan etiket adalah perangkat operasional, yang didasari etika. Sementara dalam bahasa Yunan, etika adalah ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan, atau adat kebiasaan dimana etika berhubungan erat denga konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan (anonymous, 2008). Selanjutnya etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antar kelompok manusia yang berada dalam pergaulan.
Etika dan etiket adalah hal penting dalam meningkatkan dan mengembangkan diri agar menjadi manusia yang andal. Etika dan etiket menjadi dasar utama yang bisa membuat orang memiliki kualitas diri yang prima, yang mengantarkan kesuksesan di berbagai segi kehidupan: kuliah, bekerja, bahkan berbangsa dan bernegara.
Telah diketahui secara luas bahwa peran kecerdasan intelektual (Intellegent Quotient) pada kesuksesan seseorang maksimum sebanyak 20 persen. Bagian ini biasa dikenal sebagai hardskill. Porsi terbesar kesuksesan, yaitu minimal 80 persen, ditentukan oleh softskill-nya atau etikanya. Etika bersifat universal, sedangkat etiket dipengaruhi budaya dan adat-istiadat.
5.         Etiket dalam Berkomunikasi
Agar dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari dicapai komunikasi yang efektif, beberapa hal berikut merupakan etiket yang perlu menjadi perhatian. Berikut ini etiket dalam berkomunikasi mengikuti uraian Uno (2005).
1.    Basa-basi
Ketika bertemu orang baru atau teman lama namun telah cukup lama tidak saling bertemu, ada baiknya lakukan basa-basi sebagai pembuka. Basa basi diperlukan untuk mengantarkan kedua pihak yang berkomunikasi agar tune in di situasi yang sama.
Resep berbasa-basi:
·         bicarakan apa yang diminati lawan bicara
·         cukup dimulai dengan sapaan hai, halo, selamat pagi.. plus senyum
·         lihat situasi dan kondisinya, jika lawan bicara terganggu dengan kehadiran kita, sudahi basa basi.
2.    Berkenalan
Dalam rangka memperluas jejaring, kita perlu memperbanyak teman. Hubungan pertemanan atau persahabatan dimulai dengan perkenalan. Pertemuan pertama akan melahirkan kesan tertentu dan menjadi patokan utama penilaian orang terhadap kita. Kesan pertama sukar untuk diulangi dan bisa melekat selama-lamanya, oleh karena itu berhati-hatilah. Berikut tip-tip berkenalan:
·         Ucapkan nama dengan jelas
·         Lakukan kontak mata
·         Jabat tangan dengan erat
·         Kenalkan pria kepada wanita
·         Wanita diperkenalkan kepada pria bila pria tersebut orangtua, guru, atau atasan
·         Perkenalkan orang yang lebih tua/memiliki jabatan lebih tinggi kepada yang lebih muda
3.    Membuat Janji
Kegiatan yang begitu banyak, terutama pada orang-orang di kota besar, membuat kita perlu membuat janji terlebih dahulu jika ingin bertemu orang lain agar pertemuan bisa terjadi dan berlangsung dalam suasana yang nyaman. Berikut tip-tip membuat janji:
·         Jika janji dengan teman, sahabat, atau orang yang sudah dekat, janji bisa dibuat via telepon, sms, atau email
·         Janji via fax atau bentuk tertulis jika melalui sekretari
·         Pastikan permintaan bertemu, diterima
·         Sampaikan permintaan bertemu di jam kerja
·         Jelas waktu dan tempat pertemuannya.
4.    Menerima/menyampaikan Pesan
Pesan dalam berkomunikasi di era digital ini dapat disampaikan melalui berbagai media, misalnya melalui komunikasi lisan (telepon), tulisan (sms, bbm, email).
Berikut tip-tip menerima/menyampaikan pesan:
·         Segera jawab pesan yang diterima (terutama pesan dari orang yang kita kenal)
·         Gunakan bahasa yang singkat, namun jelas
·         Pesan melalui telepon dari nomor yang tidak dikenal, boleh tidak dijawab (mungkin dari salesman yang menjual produk/jasa yang tidak kita minati). Jika penelepon memang ingin berbicara dengan kita, biarkan penelepon memperkenalkan diri terlebih dahulu (misalnya melalui sms).
6.         Etiket sebagai Mahasiswa
Mahasiswa dalam menjalani “karir”nya sebagai mahasiswa, perlu memahami etiket sebagai mahasiswa. Etiket ini menjadi aturan yang mengatur hubungan mahasiswa dalam kelompok manusia yang berada dalam pergaulan yang beradab.
1.    Etiket di Kampus
a.    Dengan sesama teman
-  hargai mereka, seperti anda menghargai diri sendiri (agar mereka juga
   menhargai anda)
-  saling sapa ketika bertemu
-  saling membantu ketika diperlukan
b.    Dengan Karyawan/Dosen
Lakukan:
-  panggil mereka dengan sebutan Bapak, Ibu
-  sapa ketika bertemu (cukup dengan kata sapaan)
Hindari:
-  menyebut diri “aku”
-  mengirim pesan tertulis dengan bahasa “alay”
c.    Lingkungan Kampus
-  Jaga kebersihan, kerapihan, dan keindahan kampus
-  gunakan pakaian (termasuk alas kaki) rapi ala mahasiswa
2.    Etiket di Tempat Umum
Berikut ini adalah beberapa tips bagaimana sebaiknya kita berlaku ketika berada di tempat umum:
a.    Sikap duduk
Sikap duduk mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kita, juga berpengaruh terhadap kesehatan diri sendiri.
Lakukan:
·         Duduk tegak, miring atau segaris  dengan kedua kaki merapat
·         Letakkan tas di samping kiri kursi atau di belakang sandaran kursi
b.    Menggunakan ponsel
Ponsel sudah merupakan “benda wajib” yang selalu bersama kita. Berikut hal-hal yang perlu diketahui agar berponsel mengasyikkan dan tidak mengundang masalah.
Lakukan:
·         Terapkan sopan santun sepertin menggunakan telapon biasa
·         Gunakan seperlunya, untuk hal-hal penting saja
·         Gunakan sms bila pembicaraan tidak indin didengar orang lain, atau untuk memperkenalkan siapa anda sebelum menelepon
·         Menyingkir dari ruangan bila ada panggilan ketika berada pada acara formal
Hindari:
·         Mengobrol atau bergosip, apalagi dengan suara keras
·         Menghidupkan ponsel pada acara formal
·         Pinjam ponsel orang lain
c.    Berdiri dan berjalan
Cara berdiri dan berjalan kita berpengaruh pada kesehatan dan menunjang keberhasilan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Lakukan:
·         Berdiri dengan posisi tegak
·         Tarik bahu agar tidak menutup
·         Kembangkan dada dan bagian perut tertari ke dalam
·         Atur posisi kaki yang nyaman untuk menopang tubuh (untuk wanita: kaki merapat, tumit rapat, kedua telapak kaki sebelah depat terbuka, membentuk segitiga, pria: usahakan lebar kedua kaki tidak melebihi bahu)
·         Ayunkan kaki dengan wajar, tidak terlalu lebar atau terlalu sempit
·         Arahkan pandangan mata ke depan
Hindari:
·         Berjalan cepat ketika bersama orang lain
·         Menyeret langkah atau berjingkat-jingkat
·         Bolak-balik menunduk
d.    Berpeluk cium saat berjabat tangan
Peluk cium saat berjabat tangan pertanda kedekatan hubungan. Namun tidak semua orang terbiasa dengan hal itu.
Lakukan:
·         Sebelum melakukan, perhatikan bahasa tubuhnya, jika canggung jangan lakukan peluk cium
·         Inisiatif peluk cium lebih baik dari yang lebih tua/senior
Hindari:
·         Langsung menghapus noda lipstik yang ditinggalkan (seandainya ada)
·         Menunjukkan air muka bingung, panika ketika dipelukcium
e.    Bersikap di depan umum
·         Berjalan di trotoar
-  berjalan di sisi kiri
-  kalau mau mendahului orang di depan, bergerak dari sisi
   kanannya
-  pria berjalan di sisi yang melindungi wanita
·         Saat menyeberang, pria membuka jalan/melindungi wanita
·         Saat naik turun tangga
-  pria naik lebih dulu atau sejajar dengan wanita
-  pria turun di belakang atau sejajar dengan wanita
·         Menggunakan lift
-  tunggu di samping, beri jalan bagi yang akan keluar
-  saat masuk maupun keluar lift, wanita terlebih dulu
-  bergerak merapat ke dinding atau ke belakang saat memasuki
   lift
            -  bila anda berdiri dekat tombol, tanya tujuan penumpang lain dan
               bantu tekan tombol lantai yang mereka tuju
            -  mendekat ke pintu jika hampir sampai lantai yang dituju
·         Berkendaraan di jalan raya
-  jangan buang sampah sembarangan
-  patuhi rambu lalu lintas
-  berhenti di belakang lampu lalu lintas saat menyala merah
7.         Etiket seorang Sarjana
Setelah kita menyelesaikan studi, tentunya kita akan menjadi seorang profesional. Entah menjadi pengusaha atau pegawai. Mengikuti uraian Uno (2005), berikut ini adalah etiket di dunia kerja, lebih khusus ketika kita menjadi pengawa.
1.    Melamar Pekerjaan
Lakukan:
·                                 Promosikan diri dengan jujur
·                                 Paparkan kemampuan dan prestasi anda
·                                 Cantumkan dalam CV: data pribadi, pendidikan formal dan non-formal,
      pengalaman berorganisasi dan hobi
·                                 Bentuk surat lamaran dan CV yang menarik perhatian
Hindari:
·                                 Salah ketik/eja, nama orang/alamat
·                                 Berbohong atas data/informasi yang disampaikan
2.    Menghadapi Wawancara
·         Datang sebelum waktu yang ditentukan, agar bisa menenangkan diri, merapikan penampilan, dan melakukan persiapan lainnya
·         Pastikan anda rapi, bersih, dan segar
·         Berpakaian dan memakai asesori yang simpel
·         Masuk ruangan dengan tenang dan wajar. Sikap wajar adalah kunci sukses memenangkan hati pewawancara
·         Tersenyum dengan ramah dan sopan
·         Ucapkan salam dan jangan duduk sebelum dipersilakan
·         Tunjukkan rasa percaya diri melalui bahasa tubuh (kontak mata, ekspresi, gerakan tangan, posisi duduk tegak, cara berjalan)
·         Bertanya, jika ada pertanyaan yang anda tidak mengerti agar jawaban yang anda berikan tepat
·         Selesai wawancara ucapkan terima kasih dan katakan bahwa anda menunggu jawaban mereka
3.    Menjadi Karyawan Baru
·         Ikuti peraturan dan kebiasaan yang berlaku
·         Bekerja dengan sungguh-sungguh
·         Sesuaikan penampilan dengan keadaan sekitar
·         Jalin pertemanan
4.    Membina Hubungan dengan Rekan Kerja
·         Junjung tatakrama
·         Berteman dengan banyak orang, pria maupun wanita
·         Sampaikan pandangan atau kritik terhadap pekerjaan rekan anda secara obyektif
·         Boleh memberi nasehat atas curahan teman, tapi anda tidak harus memecahkan masalahnya
·         Hormati beda pendapat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar